Friday, February 21, 2014

UPS, Pengertian, Jenis dan Fungsinya

UPS, Pengertian, Jenis dan Fungsinya . EFEK pemadaman listrik yang tiba-tiba bisa menyebabkan kerusakan perangkat elektronik. Maka sebagai antisipasi setiap perangat elektronik, computer misalnya, perlu dilengkapi uninterruptible power supply (UPS).
Setelah sebelumnya kami memposting tentang Tips Cara Mudah Merawat POWER BANK, kali ini team informasiterberu.web.id akan berbagi info tentang UPS, Pengertian, Jenis dan Fungsinya. Perangkat tambahan ini menjadi sangat penting guna menjaga umur pakai perangkat, seperti komputer PC bahkan server atau datacenter. UPS berfungsi sebagai alat cadangan untuk menyimpan tenaga listrik dalam jangka waktu tertentu. Karena dapat memberikan energi listrik sementara ketika terjadi kegagalan daya pada listrik utama.
Pengertian, Jenis dan Fungsi UPS

Dengan UPS, masih ada waktu untuk mematikan perangkat sesuai petunjuk dan aturan pabrikan. Maka UPS ini bisa memperpanjang usia perangkat. Paling tidak dapat mendukung cadangan energi untuk komputer beserta layar monitornya.
UPS secara otomatis dapat melakukan stabilisasi tegangan ketika terjadi perubahan tegangan pada input sehingga tegangan output yang digunakan tetap stabil. UPS dapat melakukan diagnosa dan manajemen terhadap dirinya sendiri sehingga memudahkan pengguna untuk mengantisipasi jika akan terjadi gangguan terhadap sistem.
Jenis UPS bermacam- mcam, berdasarkan cara kerja, misalnya, terdapat UPS line- interactive. Pada jenis ini diberi tambahan alat AVR (automatic voltage regulator) berfungsi mengatur tegangan dari suplai daya ke peralatan.
Ada juga jenis UPS on-line. UPS On-line ini terdapat 1 rectifier (penyearah) dan 1 inverter (pengubah arus) terpisah. Bila ada gangguan, suplai daya ke rectifier akan diblok sehingga akan ada arus DC dari baterai ke inverter yang kemudian diubah menjadi AC.
Sedangakn pada UPS jenis off-line, rectifier dan inverter berada dalam satu unit. Dalam keadaan gangguan, switch akan berpindah sehingga suplai daya dari suplai utama terblok. Akibatnya arus DC akan mengalir dari baterai menuju inverter. Sedangkan baterai yang digunakan umumnya jenis lead-acid atau nikelcadmium. Baterai ini mampu menjadi sumber tegangan cadangan maksimal selama 30 menit.
UPS bekerja berdasar kepekaan tegangan. UPS akan menemukan penyimpangan jalur voltase misalnya, kenaikan tajam, kerendahan, dan gelombang. Karena gagal atau kurang sempurna, maka UPS akan berpindah ke operasi on-battery atau baterai hidup sebagai reaksi kepada penyimpangan untuk melindungi beban (load).
Jika kualitas listrik kurang, UPS mungkin akan sering berubah ke operasi on-battery. Maka kondisi ini juga berpengaruh usia baterai. Sehingga kalau beban berfungsi baik, kapasitas dan umur baterai UPS dapat bertahan lama.
Maka untuk antisipasi listrik mati mendadak, beberapa produsen elektronik juga telah membekali alat penyimpan energi. Pada televisi layar lebar yang dilengkapi UP, ketika listrik padam, tidak serta merta langsung mati. Namun ada jeda beberapa saat, sehingga pemakai mempunyai kesempatan mematikan. Dengan teknologi penyimpan energi listrik perangkat elektronik diharapkan lebih awet. Demikian info tentang Pengertian, Jenis dan Fungsi UPSsemoga bermanfaat

No comments:

Post a Comment